garudamade. Powered by Blogger.

selamat ulang tahun

>> 11.12.11

menemukan ini di tengah perjalanan pagi tadi, entah apa , hanya saja , selamat ulang tahun Ummi .. hehe


Read more...

the true

>> 2.12.11

the true, will only appear at the end of life - garudamade

Read more...

i'm not as black as you think

>> 27.11.11

"Well, I'm not as black as you think, I'm white"


Read more...

jiwa, teman, dan misteri

>> 22.11.11

adakah yang bisa kau katakan saat ini ?

“terkadang jiwa tak perlu teman untuk menjadi lebih kuat ...”


selalu menyenangkan berada di dalam misteri ini

Read more...

tanpa langkah

>> 1.8.11

jatuh
air mata
menetes
terbujur
lemah
meraung
sakit
tak kuasa bernafas

namun tak kunjung ku melangkah
tak bergeming suatu apa

aku mohon
mengertilah

aku hanya tak ingin air mata itu menetes lebih deras
tubuh itu terbujur lebih keras
meraung tanpa batas
tanpa nafas

sakit itu
hanya sepersekian
jika aku melangkah mengangkatmu dari tempat itu
bak malaikat
hanya akan meninggalkanmu di tempat yang tak lebih dari itu
meski aku tak ingin jadi laknat

maka kubiarkan jatuh
dan biarkan aku menangisi pilihanku
untuk tak mencoba selangkahpun

maafkan kebodohanku

terkadang jiwa tak perlu teman untuk menjadi lebih kuat ...

Read more...

takkan binasa

>> 21.7.11

CHORD: D F#m G A till end
 
dirimu sungguh mengesankan
tetapi juga memalukan
sungguh menggelikan
bermain cinta di depan mataku

tak perlu kau sembunyikan
adanya perselingkuhan
kau sudah ketahuan
bermain mata di depan cintamu

jangan kira kau segalanya di hatiku
tak lagi kau mempesona
jangan pikir ku kan binasa di hidupku
akan tetap bahagia slamanya

sebuah arti percintaan
tlah ku coba pertahankan
jika kau abaikan ...

kau cintanya peduli apa bagiku
akan tetap bahagia slamanya.. tanpanya.. slamanya

Read more...

bermain hidup

>> 21.2.11

Memapah kaki
Menjauhi pintu pintu peristirahatan
Berpura-pura menghilangkan kunci lalu memapah lagi

Sebuah percakapan antara kedua kaki:
#mengapa kita tinggalkan?
*kita sudah sehat
*kita sudah kuat
#tak perlu ruang itu lagi?
*lihat kita sedang memapah
*aku yakin ada pintu lain di depan
#kalau kita letih sebelum sampai?
*aku pintar
*kau pun tak bodoh
*sudahlah
*kita akan sampai
#sebaiknya tidak kita buang kunci-kunci itu
#bagaimana kalau kita kantongi saja?
*(pura-pura tak mendengar)
#salah satu ruang itu mungkin memang peristirahatan terbaik
#tak ada salahnya kita ambil kunci-kunci itu dan kita simpan
#atau paling tidak kunci ruang pertama
#ruang itu sangat nyaman
*sssssst
*lebih baik kau diam
*aku bukan ingin sombong
*tapi aku jenuh berada di ruang ruang itu
*tak satupun
*termasuk yang pertama
#lantas
#di mana salahnya?
*aaarrggghh
*diam!!
#(menyerah)

kedua kaki terus memapah hingga papahan mereka pun mulai terasa berat
pencarian mereka untuk ruang peristirahatan lain pun belum menuai tempat
bergelantungan di jalan menyeret diri

mereka terhenti, tak dan mampu melanjutkan ini
satu-satunya jalan adalah berjalan mundur ke ruang-ruang lama

*apa masih kau ingat di mana kita simpan kunci-kunci itu?
#tidak
#sepertinya aku lupa di mana
*tak satupun?
#terlalu sulit untuk mengingatnya
*coba kau pikir pikir lagi
*lebih keras
#bagaimana bisa dalam keadaan seperti ini
#melangkah saja sungguh berat
*lantas apa yang harus kita perbuat?
#sudahlah
#aku tak tahu
#ini takdir
*(berganti menyerah)

dan pencarian itu pun sepertinya akan berujung nol
kaki* lumpuh sehingga kaki# pun tak mampu berbuat suatu apa
bukan lagi letih, tapi kini perih
detak jantung pun mulai melambat
kehabisan tempat
berkarat di tempat terburuk

dan garis lurus itu muncul di elektrokardiograf
tanpa detak
mati
…..

sebelum benar-benar mati kaki# berbisik panjang di telinga kaki*:
#aku memang tak ingat saat kita simpan kunci ruang pertama
#terlalu sulit mengingatnya
#tapi aku tahu di mana kunci itu sekarang
#tertancap di tempat seharusnya
#kaki lain telah menemukannya
#membuka pintu itu dengan cara yang begitu lembut
#apa kita harus menunngu?
#tapi sepertinya kaki kaki itu akan beristirahat tenang di sana selamanya
#aku pikir juga akan salah kalau kita mengganggu mereka

kaki* balas berbisik:
*ya
*sudahlah
*kau benar
*kadang aku pikir ruang pertama begitu indah
*tapi kita terlalu sombong
*ruang itu nyaman
*ruang yang kuberi nama ________________________ .

mereka benar-benar mati sebelum kaki* sempat menyebut nama ruang itu untuk terakhir kali ..

Read more...

pada genangan air

>> 5.1.11












kuhentakkan pada genangan air
memercik ke segalanya
mereka jadi basah
pakaian mereka basah

aaaaahh, biarlah
aku tahu air itu air surga
bukan keruh adalah arti
kelak tumbuh jadi madani
bukan insan hewani tanpa percikan suatu apa


semoga berguna
amien ..

Read more...

  © Blogger template Werd by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP